Yogyakarta - Sekolah sebagai tempat berkegiatan yang memungkinkan adanya interaksi banyak orang di satu waktu merupakan salah satu tempat yang penting untuk mempersiapkan tatanan baru (new normal) pasca pandemik Covid-19. Kebiasaan-kebiasaan bersosialisasi siswa menjadi tantangan tersendiri untuk ditata kembali. Dengan demikian dalam konteks pembiasaan perilaku cuci tangan di sekolah, yang perlu dilakukan adalah memberikan pengalaman berulang kepada siswa untuk cuci tangan dan memberikan lingkungan yang mendukung untuk selalu cuci tangan. Maka solusi yang tepat untuk memberikan pengalaman tersebut adalah dengan mendekatkan akses siswa ke fasilitas cuci tangan, serta sekaligus memberikan petunjuk cuci tangan yang benar.
Solusi tersebut direalisasikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh salah satu dosen Prodi Arsitektur dengan sumber dana internal Universitas Amikom Yogyakarta Tahun 2020 melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat. Lokasi pengabdian masyarakat adalah di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Suryocondro Yogyakarta.
Fasilitas cuci tangan sebanyak dua unit dipasang pada akses masuk lokasi sekolah. Penempatan fasilitas mempertimbangkan pengurangan kerumunan dan antrian cuci tangan. Fasilitas cuci tangan dapat digunakan dengan nyaman untuk semua pengguna dengan ketinggian yang dapat dijangkau oleh siswa Taman Kanak-kanak.
Foto kondisi ketika 0% dan setelah 100%
ARSITEKTUR AMIKOM ONLINE SESSION #9. Senin 12 April 2021
JADWAL UJIAN PROYEK AKHIR ARSITEKTUR SEMESTER GANJIL 2020/2021
Collaborative Project, Neosis and Neoma of Street Markets in Indonesia and Malaysia
Studium Generale #07 FABLABS & MAKERSPACES
Workshop on Initiating Research Interest & Recognizing Research Trend (Organizers: Amikom and UTM)